Dribbling adalah salah satu skill dasar yang harus
dipelajari. Tidak hanya mempelajari cara dribbling yang bagus, tapi penting
juga untuk mengetahui kapan harus men-drbble bola dan tidak. Seorang pemain
yang terlalu sering melakukan dribbling dapat mematikan pergerakan dan momentum
tim. Untuk menjadi seorang pemain yang bagus dalam dribbling dan ball handling,
harus sesering mungkin melakukan latihan, menggunakan kedua tangan.
Dribble bola dapat dilakukan ketika:
a. Untuk membawa bola ke front-court (menghindari pelanggaran 8
seconds).
b. Melakukan drive ke ring basket.
c. Untuk mendapatkan kesempatan shooting yang lebih baik.
d. Untuk mendapatkan kesempatan passing yang lebih baik.
e. Menghindari trap yang dilakukan oleh lawan.
f. Memperlambat tempo permainan saat pertandingan akan
berakhir.
Bagaimana cara dribble bola yang baik?
Gunakan ujung jari, bukan telapak tangan. Gunakan lengan
bawah dan pergelangan tangan untuk memantulkan bola. Jangan melihat pada bola,
jaga kepala tetap tegak dan pandangan ke depan. Ketika melakukan latihan
dribbling, selalu menggunakan tangan kanan maupun kiri.
Jenis dribble
1. Control dribble (ketika posisi defender sangat dekat)
Ketika defender menjaga dengan ketat, selalu gunakan control
dribble. Posisi badan sedikit membungkuk. Usahakan posisi badan selalu di
antara bola dan defender. Pantulan bola harus rendah, berada agak sedikit di
belakang dan dekat dengan badan. Tangan yang lain tetap lurus, untuk
mengantisipasi pergerakan defender. Tidak boleh mendorong atau menarik
defender, tetapi boleh menguatkan lengan untuk mencegah defender meraih bola.
Jangan berhenti men-dribble bola sampai bisa melakukan shooting atau passing.
Jika sampai dribbling dihentikan, menjadikan situasi dead ball, dan satu atau
dua pemain defender akan segera mendekat.
2. Speed dribble (ketika tidak terjaga)
Untuk membawa bola dengan cepat, gunakan speed dribble.
Dorong bola ke depan, pantulkan bola setidaknya setinggi pinggang. Seperti
biasa, kepala harus tetap tegak dan pandangan ke depan, sehingga bisa
mengetahui kondisi teman dan lawan. Bergerak secepat mungkin, tapi jangan lebih
cepat dibanding dengan kemampuan mengontrol bola. "You must be quick, but
never hurry". Sering kali jump stop yang dilakukan pada akhir dribble
dapat digunakan untuk menghindari pelanggaran traveling sambil tetap mengontrol
bola.
3. Crossover dribble
Sederhana saja, crosover dribble digunakan untuk memindahkan
dribbling dari satu tangan ke tangan yang lain, dengan memantulkan bola
menyilang ke tangan yang lain. Kemudian tangan yang lain menguasai bola dan
melakukan dribbling. Dribbling ini dapat digunakan untuk mengubah arah
pergerakan dengan cepat.
4. In and out dribble
In and out dribble merupakan gerakan tipuan yang dapat
digunakan untuk melewati defender. Dengan gerakan ini, pantulkan bola sekali di
depan seperti akan melakukan crossover dribble, bukannya menguasai bola dengan
tangan yang lain, tetapi justru tetap menggunakan tangan yang sedang
men-dribble bola untuk membawa bola ke arah semula untuk melewati defender.
Misalnya, jika sedang men-dribble dengan tangan kanan, pantulkan bola di depan
dan pindahkan berat tubuh ke kaki kiri. Dari sudut pandang defender, hal ini
akan terlihat seperti crossover dribble ke kiri. Tetapi, gunakan tangan kanan
untuk menguasai bola dari sisi atas bola dan secepatnya bawa bola kembali ke
arah semula.
5. Hesitation dribble
Teknik juga merupakan gerak tipuan yang bisa digunakan untuk
melewati defender. Pertama, lakukan speed drible mengarah ke defender, kemudian
tiba-tiba berhenti, saat defender mendekat, kembalikan kecepatan seperti semula
dengan melakukan speed dribble ke salah satu sisi defender. Gerakan ini dapat
dikombinasikan dengan crossover dribble.
6. Behind the back dribble dan through the legs dribble
Kalau dulu, melakukan dribble behind the back atau through
the legs dianggap sebagai teknik untuk pamer skill saja, tapi sekarang tidak
lagi. Gerakan ini bisa sangat berguna jika digunakan dengan benar dan dalam
situasi yang tepat. Dribble ini baik dilakukan di ruang terbuka, misalnya
seorang guard sedang membawa bola dengan presure ketat dari seorang defender.
Ketika sedang melakukan dribble dengan tangan kanan, defender biasanya akan
condong ke kanan. Pada saat itu, lakukan dengan cepat behind the back atau
between the legs dribble, dan arah pergerakan berubah ke kiri. Kenapa tidak
melakukan crossover dribble yang sederhana saja? Karena defender berada sangat
dekat, sehingga bisa saja dia melakukan steal. Dengan teknik behind the back
atau through the legs, proteksi bola akan lebih baik karena posisi badan tetap
berada di antara bola dan defender.
7. Spin Move
Gerakan spin merupakan gerakan yang sangat bagus digunakan
untuk melewati defender. Tetapi tetap waspada, karena defender bisa saja
melakukan steal dari belakang. Ketika melakukan spin, reverse pivot menggunakan
kaki yang lebih di depan, tarik bola, dan secepatnya putar badan ke belakang.
Jangan sampai tangan berada di bawah bola (pelanggaran carrying). Kemudian
lanjutkan dengan dribble menggunakan tangan yang lain.
8. Back-up dribble dan crossover
Back-up dribble sangat berguna untuk menghindari trap dari
defender. Dribble mundur ke belakang dan selanjutnya lakukan crossover dengan
cepat (atau behind the back atau through the legs dribble).
Ya seperti itulah gerakan gerakan dribble dalam permainan basket. TERIMAKASIH