Pages

Wednesday, November 26, 2014

Bassist Terbaik Dunia

Pemain Bass atau Bassist di dunia sudah banyak berkembang. Dan dengan berbagai genre music, terlahirlah bassist bassist handal di dunia ini. Mulai dari genre Metal, Rock, Pop dan lain lain. Kali ini saya akan membahas 5 bassist terbaik dunia versi saya

Silakan disimak

1.Paul McCartney
Mungkin skill Paul McCartney tidaklah sehebat bassist lainnya, tetapi dialah yang banyak sekali menjadi influence para bassist sekarang ini. Dan juga kemampuannya dalam membuat dan menulis lagu juga menjadi nilai plus tersendiri.

Paul McCartney dilahirkan di Rumah Sakit Umum Liverpool, kota Liverpool, Inggris, pada 18 Juni1942 dengan nama lengkap James Paul McCartney. Ibunya adalah seorang perawat di rumahsakit tempat Paul dilahirkan itu, dan ayahnya seorang pedagang kapas sekaligus pianis dibandnya, Jim Macs Jazz Band. Paul memiliki seorang adik, Michael, yang sekarang adalahseorang fotografer merangkap musisi.Semasa bersekolah, Paul adalah siswa yang tergolong pandai. Hal ini terlihat dari fakta bahwa iaadalah satu dari empat siswa di Liverpool yang bisa lulus ujian akhir sekolah dasar, Ujian 11-plus(total peserta 90 orang). 

Paul akhirnya berhasil masuk ke Liverpool Institute for Boys danbelajar selama 7 tahun (1953-1960) disana. Paul mendapat nilai A untuk pelajaran BahasaInggris dan Seni. Di Liverpool Institute, Paul bertemu dengan George Harrison yang merupakanadik kelasnya.Jim McCartney ingin sekali kedua anaknya bisa bermain musik seperti dirinya. Untuk itu, iamemberikan Michael piano dan menghadiahi Paul sebuah terompet. Paul tidak bertahan lamadengan terompetnya, dan langsung menjualnya untuk membeli gitar. Dengan gitar dengan itu,Paul mulai menulis lagulagu pertamanya adalah I Lost My Little Girl. Tak lama kemudian,Paul belajar memainkan piano dan menciptakan lagunya yang kedua, When Im Sixty-Four

 Tidak hanya memberikan alat musik, Ayah Paul juga mencoba memasukkan Paul ke sekolahmusik. Namun dasar berbakat, Paul tidak belajar terlalu banyak dari sekolah itu.Pada tahun 1956, saat Paul baru berusia empat belas tahun, ibunya meninggal karena kanker.
Pada usia lima belas tahun, Paul berkenalan dengan John Lennon yang saat itu sudah memilikigrup musik sendiri, The Quarrymen. John terpukau dengan kemampuan Paul memainkan gitardan mengajaknya bergabung dengannya di Quarrymen. Tak lama, Paul mengajak GeorgeHarrison si adik kelasnya yang ternyata piawai bermain gitar itu bergabung juga. Dengantambahan dua teman John, Stuart Sutcliffe dan Pete Best sebagai masing-masing basis dandrummer, formasi awal The Beatles terbentuk.The Beatles yang ketika itu beranggotakan lima orang ini justru tidak mengawali karier merekadi Inggris. Adalah seorang bernama Allan Williams yang membawa mereka tur di kotaHamburg, Jerman, pada 1960. Ternyata, Beatles bukanlah satu-satunya band Liverpool yangsedang beraksi di Hamburg karena saat itu mereka sempat satu panggung Rory Storm and TheHurricanes. Secara khusus, penampilan drummer Rory Storm, Richard Ringo Starr Starkey,menarik perhatian mereka.Di penghujung karier Beatles di Hamburg, Stuart Sutcliffe menolak kembali ke Liverpool karenasaat itu ia sudah bertunangan dengan Astrid Kircherr, seorang fotografer. Keluarnya Stuartmenjadikan posisi basis lowong dan band memutuskan Paul sebagai pengisi posisi itu. Sejaksaat ituhingga Beatles bubarPaul adalah sang basis.

Setelah masalah keluarnya Stuart selesai, masalah lain muncul. Brian Epstein yang saat itusudah mulai menjadi manajer Beatles, ingin band berprospek cerah ini memiliki identitas dankekhasan tersendiri. Jadi, iapun mulai mendandani para personil dengan pakaian dan potonganrambut yang seragam. Masalahnya, Pete Best sang drummer menolak mengikuti gaya rambutmop-top yang diajukan Brian itu. Sepele memang, namun konon itulah alasan manajemen mendepak Pete dan merekrut Ringo Starr.

Bersama The Beatles, Paul mengembangkan bakat musiknya hingga ke titik tertinggi. Ia mulaibanyak bereksperimen dengan alat-alat musik baru seperti banjo dan ukulele, bahkanmemanipulasi pita rekaman untuk mendapatkan efek-efek suara yang tidak bisa dimainkandengan alat musik biasa. Namun, hal yang paling menonjol dalam karier bermusik Paul adalahkolaborasinya dalam menulis lagu bersama John, yang terkenal dengan sebutanLennon/McCartney. Berdua dengan John, Paul menulis ratusan lagu untuk The Beatles.
Namun, seperti yang kita tahu, The Beatles bubar pada tahun 1970. Hebatnya, peristiwamengecewakan ini sama sekali tidak mematikan kreativitas Paul dalam bermusik. Sebaliknya, ia malah melenting jauh meninggalkan tiga kawannya yang juga bersolo karier, denganmembentuk grup baru yang bernama Wings (bersama istrinya Linda dan gitaris Denny Laineserta drummer Denny Seiwell) pada 1971. Selama 10 tahun berkarier musik dengan Wings, Paulmencapai kesuksesan yang tidak berbeda jauh dengan yang ia capai bersama Beatles.Setidaknya, hanya Wings-lah satu-satunya grup yang digawangi mantan personel Beatles(disebut juga sebagai ex-Beatle) yang bisa bertahan lama.

2. John Myung

John Myung adalah salah satu pendiri Dream Theater dan personil asli Dream Theater yang saat ini masih bertahan bersama John Petrucci. Berawal saat ia bersekolah di sekolah musik di barklee-Boston 1986 kala itu ia bertemu dengan John Petrucci dan Mike portnoy dan merekapun sepakat untuk mendirikan sebuah band yang bernama Majesty. Tetapi setahun setelah mereka mendapatkan tawaran untuk rekaman nama band yang semula Majesty terpaksa harus diganti dengan Dream Theater karena sudah ada band dari California yang menggunakan nama itu, Dream Theater pun diambil dari nama sebuah bioskop di california yang mempunyai arti yaitu theater impian.

John Myung selain sangat ahli bermain bass juga dikenal sebagai personil Dream Theater yang paling misterius. Hal ini dikarenakan dalam setiap live konser maupun di dalam video klip ia jarang sekali menampakkan diri. Tetapi meskipun begitu ia dikenal sangat aktif dalam memberikan tutorial tentang musik bahkan jika ditanya tentang teknik-teknik dalam bermain bass ia akan menjelaskan untuk waktu yang lama. John myung juga adalah salah satu personil Dream Theater yang sangat disiplin dalam berlatih terbukti dengan ia menyempatkan diri berlatih setiap hari selama enam jam bersama John Petrucci dan juga ia selalu melakukan warming down atau pendinginan setiap selesai konser.Saat ini John Myung adalah satu diantara dua personil Dream Theater yang masih tersisa bersama John Petrucci  setelah Mike Portnoy memutuskan keluar dari Dream Theater.

3. Billy Sheehan

Terlahir dengan nama William Sheehan pada 19 Maret 1953 di New York, Billy Sheehan mengawali karir musiknya dengan belajar bermain gitar. Namun saat ia melihat penampilan Tim Bogert dari Vanilla Fudge, ia memutuskan bas adalah pilihannya.
Gaya bermain Billy banyak dipengaruhi olehTim Bogert, Cliff Burton bahkanSebastian Bach namun ia menganggapJimi Hendrix adalah sumber inspirasinya.
Billy tidak cuma memainkan bas dengan cara normal, ia juga memakai akord dan teknik two handed tapping seperti biasa dipakai oleh gitaris. Selain bermain dalam Mr. Big, Billy juga banyak bermain dengan musisi lain seperti David Lee Roth, Steve Vai, dan UFO.

Disela kesibukannya menulis buku pelajaran bermain bas dan acara bass clinicnya, Billy masih sempat merilis 2 album solo berjudul COMPRESSION dan COSMIC TROUBADOUR. Billy juga sempat menjadi pemandu seminar di Berklee College of Music.

Cerita seputar sepak terjang Billy Sheehan di kancah rock tentu sudah sering Anda dengar. Tapi latar belakang sang virtuoso bass ini di ladang jazz mungkin belum banyak yang terekspos. Seperti yang ia ungkapkan secara eksklusif buat GitarPlus, bertepatan dengan perilisan album barunya bersama trio neo-fusion Niacin, “Krush” (Prosthetic Records).

Tidak seperti proyek-proyek musikal Billy Sheehan yang didominasi raungan distorsi gitar, sebutlah dimulai dari David Lee Roth Band, Mr. Big hingga yang terbaru, The Winery Dogs, Niacin justru menghapus eksistensi gitar dan mengedepankan komposisi berbasis organ Hammond B3 sebagai suguhan utamanya. Lalu, warna fusion gaya baru yang dikemas dalam format instrumental membalut keseluruhan nyawa musiknya.

Di trio yang dibentuk pada pertengahan era ‘90an ini, Billy berkolaborasi dengan dua virtuoso kaliber dunia yang namanya mungkin tidak terlalu familiar di kalangan rockhead, yakni kibordis John Novello serta dramer kelas kakap, Dennis Chambers. 

Kendati seluruh personelnya terbilang sangat sibuk dengan proyek musikal masing-masing, namun sejauh ini Niacin mampu menelurkan delapan album, baik itu berupa rekaman konser maupun garapan studio. Dimulai dari album “Niacin” (1996), “Live” (1997), “High Bias” (1998), “Live! Blood, Sweat & Beers” (2000), “Deep” (2000), “Time Crunch” (2001), “Organik (2005)” serta tentunya “Krush” yang baru terwujud setelah kevakuman yang cukup lama.

4. Flea

Michael Peter Balzary (lahir 16 October 1962), lebih dikenal dengan nama panggung Flea, adalah seorang musisi Australia Amerika dan aktor yang tidak sering tampil. Dia lebih dikenal sebagai bassis, anggota pendiri, dan satu dari komposer band rock Red Hot Chili Peppers. Flea juga pendiri dari Silverlake Conservatory of Music, sebuah organisasi pendidikan musik non profit yang didirikan tahun 2001.

Diawali sebagai seorang pemain jazz trumpet yang berbakat, Flea belajar bermain bass di Sekolah Menengah Atas dari seoorang teman dekat dan nantinya menjadi gitaris Red Hot Chili Peppers Hillel Slovak, yang membutuhkan seorang bassis untuk bandnya Anthym, dan kemudian menemukan gayanya sendiri. Flea bergabung dengan kelompok itu, namun berhenti beberapa bulan kemudian karena ingin bermain di band punk rock Fear. Dia kemudian kembali bergabung dengan Slovak untuk membentuk sebuah band yang dimaksudkan sekali tampil bersama dengan teman alumni Sekolah Menengah Atas Anthony Kiedis dan Jack Irons; kolaborasi tanpa persiapan itu akhirnya kemudian menjadi cikal bakal Red Hot Chili Peppers.

Sangat dihormati sebagai salah satu dari pemain bass terbaik sepanjang masa, karyanyya sebagai seorang bassis melibatkan beberapa gaya bermusik, mulai dari slap bass yang agresif hingga kepada teknik-teknik yang lebih lembut dan melodik. Dengan dipengaruhi oleh musik funk and punk rock, Flea memusatkan permainannya pada kesederhanaan dan minimalitas sementara memandang kekompleksan sebagai sebuah perangkat yang seharusnya dipergunakan dengan sikap tidak berlebih-lebihan.

Disamping Red Hot Chili Peppers, ia berkolaborasi dengan banyak artis, antara lain Jane's Addiction, Atoms for Peace, The Mars Volta, Alanis Morissette, Johnny Cash, Young MC and P. Flea membuat banyak gebrakan di akting, muncul di film-film dalam berbagai genre seperti Back to the Future Part II (1989) dan Part III (1990), Motorama (1991) The Chase (1994), Fear and Loathing in Las Vegas (1998), My Own Private Idaho (1991), Suburbia (1984) and The Big Lebowski (1998). 

5. Cliff Burton

Cliff bergabung dengan Metallica tahun 1982 menggantikan Ron McGovney dan terlibat dalam pembuatan 3 album pertama mereka: Kill ‘Em All, Ride the Lightning, dan Master of Puppets. Dia juga ditulis sebagai salah satu penulis lagu ‘To Live Is to Die’ dalam album keempat ...And Justice For All.
Saat masih sekolah di Castro Valley High School, Burton membentuk band pertamanya, EZ-Street. Nama itu diambil dari sebuah bar topless di Bay Area. Anggota lain dari band ini adalah gitaris masa depan Faith No More‘Big’ Jim Martin, serta drummer Mike Bordin yang nantinya juga drummer Faith No More dan band Ozzy Osbourne.

Burton dan Martin kembali berkolaborasi ketika mereka satu kampus di Chabot College in Hayward, California. Band kedua mereka, Agents of Misfortune, mengikuti Hayward Area Recreation Departement’s Battle of Bands contest tahun 1981. Audisi mereka direkam video dan menunjukkan gaya khasnya dalam bermain bass.

Beberapa saat setelah Battle of Bands, Cliff bergabung dengan band besar pertamanya, Trauma. Burton merekam lagu ‘Such A Shame’ dengan mereka untuk album kompilasi Metal Massacre 2. Tahun 1982 Trauma menuju Los Angeles untuk main di club Whiskey A Go-Go. Di antara para penonton terdapat James Hetfield dan Lars Ulrich yang memang mencari bassist baru untuk Metallica. James mengungkapkan suara yang ditimbulkan oleh Cliff dengan bassnya (bagian dari Anesthesia) sebagai “amazing shredding”. Mereka berdua sempat mencari-cari asal suara yang mereka duga suara gitar itu, tapi ternyata di panggung hanya seorang bassist sedang melakukan solo. Mereka langsung mengajak Cliff bergabung. Saat itu Cliff merasa Trauma ‘sudah mulai sedikit komersil’ menyanggupi, namun kembali menolak ketika dia harus pindah ke Los Angeles. Kemudian Cliff mengatakan bersedia bergabung jika markas Metallica pindah dari Los Angeles ke San Francisco Bay Area. Karena keinginan kuat merekrut Burton, beberapa saat kemudian Metallica memindahkan markas dari LA ke El Cerrito, Bay Area, kota di pesisir San Francisco.

Cliff terlibat dalam proses pembuatan Megaforce demo, untuk bahan rekaman album pertama Metallica Kill ‘Em All. Mereka sebenarnya mengajukan judul album pertama ini Metal Up Your Ass dengan gambar sampul: tangan memegang pisau keluar dari lubang toilet, namun ditolak oleh kalangan distributor rekaman. Mendengar hal itu Cliff berkomentar: “We should just kill ‘em all, man.” Ternyata kalimat itu disukai anggota band lain lalu dijadikan judul album. Di album inilah solo bass Burton yang berjudul ‘(Anesthesia) Pulling Teeth’ begitu terkenal karena gaya melodik dan penggunaan pedal wah-wah, yang tidak umum digunakan oleh bassist.

Di album kedua mereka Ride the Lightning, Cliff juga menggunakan pedal lagi dalam intro ‘For Whom the Bell Tolls’ dan “lead bass” pada ‘The Call of Ktulu’. Album inilah yang membuat label besar seperti Elektra Records melirik dan mengikat kontrak dengan Metallica untuk menggarap album berikutnya. Menurut Flemming Rasmussen, sound engineer album kedua ini, Cliff Burton adalah pribadi yang unik. Cliff lebih merupakan 'orang panggung' sehingga Flemming harus membuat Cliff nyaman saat rekaman album kedua dengan membuat 2 ruangan khusus, satu berisi Cliff sendirian dan speaker di ruang lain, membuat Cliff merasa di atas panggung saat rekaman dilakukan.

Album ketiga, Master of Puppets, adalah album yang dikenal sebagai tonggak utama dalam aliran musik heavy metal dan sub-genre thrash metal. Burton muncul secara menonjol di beberapa lagu, terutama dalam ‘Orion’, yang sekali lagi menunjukkan gaya ‘lead bass’ Cliff. Sedangkan lagu ‘Master of Puppets’ adalah lagu yang diakui oleh Cliff sebagai lagu favoritnya. Penampilan terakhir Cliff terjadi di Stockholm, Swedia, yaitu tanggal 26 September 1986 di Solnahallen Arena.