Gitar adalah salah satu alat musik modern yang banyak sekali
peminatnya. Dan banyak sekali gitaris dunia yang cukup hebat dalam memainkan
alat musik ini.
Berikut ini saya akan memberikan 5 gitaris terbaik dunia
versi saya,
1.Jimi Hendrix
Johnny Allen Hendricks atau Jimi Hendrix lahir
di King Country Hospital, Seattle, Washington pada 27 November
1942, Ia putra sulung pasangan Alex Hend
ricks yang Afro-Amerika
Meksiko dan Lucille, seorang Indian Cherokee. Jimi mulai berkarir di musik
tahun 1960, saat ia menjadi anggota sebuah band bernama Rocking Kings dan mulai
sering manggung di tempat konser seputar Seattle. Walaupun sudah mulai menarik
perhatian para pencinta musik, ia tampaknya belum bisa menunjukkan totalitasnya
karena setahun kemudian ia malah kena wajib militer dan bergabung dengan
angkatan darat di Fort Ord, California. Kemudian ia ditempatkan di 101st
Airborne Paratroopers di Fort Campbell, Kentucky sebagai pasukan penerjun. Saat
inilah ia bertemu dengan Billy Cox, seorang pemain bass berkulit hitam yang
cukup disegani di kalangan musisi blues pada saat itu. Mereka sempat bermain di
dalam band angkatan. Ketenaran Jimi mulai pada saat membuat band, Jimi Hendrix
Experience bersama Mitch Michell dan Noel Redding.
2.Steve Vai
Steve Vai lahir di Carle Place, New York, 6 Juni 1960. Dia
adalah seorang gitaris, penulis lagu, penyanyi dan produser yang berasal dari
Amerika Serikat. Permainannya mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan
ethnic music. Permainan gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja
tetapi juga bagi orang-orang awam yang tidak mendalami gitar. Pada umur 6
tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar
bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan
sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru. Steve Vai mengawali
karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun
1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare. Album ini
mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah
Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda. Album Steve yang ketiga berjudul
Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets
dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve, Fire Garden dirilis.
Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam
album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan
bereksperimen dengan gitarnya. Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan
album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan
ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun
dirilis. Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry
Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan
Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga
bergabung dalam G3. Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri
bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah
seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun
80-an, Billy Sheehan.
3.John Petrucci
Dia merupakan gitaris Amerika yang dikenal sebagai anggota
pembentuk grup progresif metal Dream Theater. Dia juga seorang
produser (bersama teman satu bandnya Mike Portnoy) dari semua albumDream
Theater sejak rilis album Scenes From A Memory, pada tahun 1999.
Petrucci banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam yngwie
malmsteen, randy rhoads, iron maiden, steve ray Vaughn, dan grup besar
Semacam yes, rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai
level permainan seperti mereka. Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang
membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan
Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan
tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak
mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves
(Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike
Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi Dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni. Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi Dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni. Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.
John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.
John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama.
Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo
album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow
Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue tukang betot senar
bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa yang ngegebug drum.
4.Yngwie Malmsteen
Yngwie Malmsteen lahir di Stockholm, Swedia, pada tanggal 30
Juni 1963. Ibunya bernama: Rigmor, adik Ann Louise, dan saudara Bjorn, Yngwie
awalnya tidak memiliki ketertarikan pada musik. Namun, pada tanggal 18
September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial pada kematian ikonoklas
gitar Jimi Hendrix. Yngwie yang pada saat itu berusia 7 tahun menyaksikan
dengan kagum. Hari Jimi Hendrix meninggal, Yngwie sang gitaris pun lahir
sebagai generasi baru .
Menerapkan rasa ingin tahunya dan keuletan untuk pertama Mosrite tua dan kemudian yang murah Stratocaster, Yngwie menenggelamkan diri dalam musik band-band seperti Deep Purple dan menghabiskan berjam-jam berlatih untuk belajar lagu-lagu mereka. Kekagumannya terhadap Ritchie Blackmore yang klasik, dipengaruhi bermain membawanya kembali ke sumber: Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart. Yngwie menyerap struktur klasik, dengan gaya luar biasa mulai kehebatannya mulai terbentuk. Pada usia 10, ia mulai memusatkan seluruh energinya ke dalam musik. Ibu dan adiknya, seorang pemain suling yang berbakat, dan memberinya dukungan dan dorongan. Penguasaan instrumen berkembang dengan cepat. Saat remaja, Yngwie melihat kinerja televisi violinis Gideon Kremer Rusia, yang melakukan sangat sulit 24 Caprices abad ke-19 pemain biola virtuoso Niccolo Paganini. Efeknya mendalam, dan akhirnya Yngwie mengerti bagaimana untuk menggabungkan kecintaannya pada musik klasik dengan mengembangkan skill gitar dan karisma di atas panggung.
Menerapkan rasa ingin tahunya dan keuletan untuk pertama Mosrite tua dan kemudian yang murah Stratocaster, Yngwie menenggelamkan diri dalam musik band-band seperti Deep Purple dan menghabiskan berjam-jam berlatih untuk belajar lagu-lagu mereka. Kekagumannya terhadap Ritchie Blackmore yang klasik, dipengaruhi bermain membawanya kembali ke sumber: Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart. Yngwie menyerap struktur klasik, dengan gaya luar biasa mulai kehebatannya mulai terbentuk. Pada usia 10, ia mulai memusatkan seluruh energinya ke dalam musik. Ibu dan adiknya, seorang pemain suling yang berbakat, dan memberinya dukungan dan dorongan. Penguasaan instrumen berkembang dengan cepat. Saat remaja, Yngwie melihat kinerja televisi violinis Gideon Kremer Rusia, yang melakukan sangat sulit 24 Caprices abad ke-19 pemain biola virtuoso Niccolo Paganini. Efeknya mendalam, dan akhirnya Yngwie mengerti bagaimana untuk menggabungkan kecintaannya pada musik klasik dengan mengembangkan skill gitar dan karisma di atas panggung.
Pada usia 15, gaya merek dagang Yngwie telah mulai muncul. Dia
bekerja selama beberapa waktu sebagai luthier di bengkel gitar, di mana dia
menemukan sebuah neckuntuk pertama kalinya, ketika sebuah kecapi abad ke-17
datang ke toko. Penasaran, Yngwie ganti neck gitar tua dengan cara
yang sama dan cukup terkesan dengan hasil percobaannya pada gitar yang lebih
baik. papan fret bergigi agak lebih sulit untuk memainkannya
daripada leher normal, tapi kontrol pada senar Yngwie segera
diperbaiki yang diadopsi sebagai perubahan permanen ke peralatan.
Saat ini, Yngwie mulai bermain di beberapa band yang
dibangun di sekitar ledakan gaya gitar, mengeksplorasi instrumental yang
panjang. Sekitar usia 18, Yngwie dan beberapa teman merekam demo set tiga
lagu untuk CBS Swedia, tetapi ia terluka karena tidak pernah dirilis. Frustrasi,
Yngwie mulai mengirimkan demo rekaman ke perusahaan rekaman musik di luar
negeri. Salah satu demo jatuh ke tangan Guitar
Player kontributor dan Shrapnel Musik. Yngwie diundang untuk rekaman
dengan band baru Steeler - dan sisanya, seperti kata mereka, adalah sejarah.
Dari Steeler, Yngwie pindah ke Alcatrazz, sebuah band
Rainbow, tapi itu jelas bahwa sepenuhnya untuk mengembangkan bakat, Yngwie
mencoba bersolo. Album solo pertama Yngwie, Rising Force (kini
dianggap Alkitab neoklasik rock) berhasil mencapai # 60 di Billboard chart,
prestasi mengesankan untuk album gitar instrumental dengan sebagian besar tanpa
diputar komersial. Album ini juga memberikan Yngwie nominasi Grammy award
untuk instrumental rock terbaik. Dia terpilih sebagai Best New Talent
dalam jajak pendapat beberapa pembaca, Gitaris Rock Terbaik tahun,
dan Rising Force menjadi Album of the Year. Yngwie ditetapkan sebagai
salah satu bintang gitar rock baru paling bersinar dan menambahkan sebuah
genre baru ke musik leksikon: neoklasik rock.
komposisi neo-klasik Yngwie memicu telinga penggemar dan
ambisi calon gitaris di seluruh dunia selama lebih dari satu dekade seperti
pembangkit tenaga listrik ,album klasik
Trilogy , Odyssey , Live in Leningrad .Video konser
tahun 1989 terjual habis. konser Yngwie di Moskow dan Leningrad), Fire
& Ice (yang memulai debutnya di Jepang pada # 1 dan terjual lebih dari
100.000 eksemplar pada hari peluncurannya), The Seventh
Sign , Magnum Opus ,Inspirasi (meliputi musik Deep Purple,
Rainbow, Inggris, Kansas, Scorpions, Rush, dan Jimi Hendrix), Menghadapi
Animal , Alchemy , dan Attack!!
Pada tahun 1997, Yngwie membuktikan bahwa dia lebih dari
sebuah batu fenomena. Setelah bekerja intensif, Yngwie menghasilkan karya
benar-benar klasik pertama, Concerto Suite untuk Electric Guitar dan
Orchestra di Eb minor, Op. 1 . Album terobosan ini tercatat di
Praha - Ceko bergengsi Philharmonic Orchestra dan konduktor simfoni terkenal
Yoel Lewi. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 2001, Yngwie menemukan
kesempatan pertama untuk melakukan kritis diakui Concerto Suite dengan Jepang
Baru Philharmonic Orchestra di Tokyo. DVD / CD / VHS paket kinerja
terobosan ini menjadi rilis pertama Yngwie tahun pada Januari 2002.
Pada tahun 2003, Yngwie bergabung dengan gitaristerkenal
lainya. "G3" Tour dalam lineup banyak penggemar gitar melihat sebagai
kombinasi impian (Satriani, Vai, Malmsteen). CD dan DVD tur menjadi klasik
instan dan jadi hot sallers sepanjang tahun. Setelah tur G3 berakhir,
Yngwie turun ke jalan lagi dalam mendukung serbuan album nya.
5.Joe Satriani
Joe Satriani dikenal sebagai seorang gitaris solo yang sudah
menelurkan banyak album sejak era 80an, dan beberapa album solo yang menurut
kami paling dikenal adalah Surfing with the Alien (1987), Flying in a Blue
Dream (1989), Crystal Planet (1998), dan masih banyak lainnya. Selain itu Dewa
gitar yang lebih sering berpenampilan dengan kepala pelontos ini juga sangat
dikenal dengan membuat suatu gebrakan dengan tour G3 yang menampilkan dirinya
bersama dua gitaris dunia lainnya seperti Steve Vai, John Petrucci(Dream
Theater), Paul Gilbert, Steve Morse, Yngwie Malmsteen dan juga
beberapa dewa gitar dunia lainnya yang pernah bermain dalan project G3 ini.
Ciri khas lainnya selain dari permainan teknik gitar dan
penampilannya adalah dari gitar yang sering beliau gunakan. Gitar tersebut
merupakan buatan dari Ibanez yang memiliki seri JS dengan bentuk yang sangat
keren dan khas, terlebih lagi untuk gitar Ibanez JS dengan bodi berwarna Chrome
silver, dan juga gitar yang memiliki corak mirip batik.
Joe Satriani terlahir sejak 57 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1956 tanggal 15 Juli di Westbury, New York, Amerika Serikat, sehingga jika kita lihat dari usianya yang sudah mencapai 57 tahun(terhitung pada tahun 2013) bisa dibilang tidak muda lagi, namun beliau tetap memiliki permainan gitar yang mengangumkan dari masa kemasa. Selain itu menariknya lagi secara penampilan seperti kita lihat di live-live videonya beliau juga terlihat tidak tua alias masih awet muda.
Jika melihat sedikit dari sejarahnya Konon kabarnya Joe Satriani sudah mulai kariernya dalam memainkan gitar sejak umur 12 tahun sebagai instruktur gitar. Hingga kemudian beliau mulai terkenal sejak mengunggah lagunya di Internet dan memiliki tanggapan yang baik karena banyak yang menyukai dari hasil karya beliau.
Joe Satriani terlahir sejak 57 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1956 tanggal 15 Juli di Westbury, New York, Amerika Serikat, sehingga jika kita lihat dari usianya yang sudah mencapai 57 tahun(terhitung pada tahun 2013) bisa dibilang tidak muda lagi, namun beliau tetap memiliki permainan gitar yang mengangumkan dari masa kemasa. Selain itu menariknya lagi secara penampilan seperti kita lihat di live-live videonya beliau juga terlihat tidak tua alias masih awet muda.
Jika melihat sedikit dari sejarahnya Konon kabarnya Joe Satriani sudah mulai kariernya dalam memainkan gitar sejak umur 12 tahun sebagai instruktur gitar. Hingga kemudian beliau mulai terkenal sejak mengunggah lagunya di Internet dan memiliki tanggapan yang baik karena banyak yang menyukai dari hasil karya beliau.